Asuhan Keperawatan Pada An. J Dengan Pneumonia

Asuhan Keperawatan Pada An. J Dengan Pneumonia Diruang Picu-Nicu RSUD XY Kudus


1. Pasien
Nama An. J, Umur 3 tahun, Anak ke-2, Alamat gunung sari tlogowungu-pati, Jenis kelamin laki laki, Diagnosa pneumonia, Tanggal masuk 2 oktober 2015, Tanggal pengkajian 2 oktober 2015, No cm 719921

2. Penanggung jawab
Nama Tn. M, Umur 30, Agama islam, Perkawinan 1, Pendidikan SMP, Pekerjaan wiraswasta, Alamat gunung sari tlogowungu-pati

3. Riwayat Penyakit
Keluhan utama : batuk
Riwayat penyakit sekarang : Klien datang ke rumah sakit X pati pada tanggal 30 oktober 2015 jam 13.15 dengan keluhan penurunan kesadaran,batuk, sesak nafas dan kejang, di  KSH pasien mendapat terapi infus RL 20tpm, piracetam 100mg/8 jam,cisiodin 40mg/12 jam, fenobartiral 12mg/12 jam,ranitidin 10 mg/12 jam, desametason 1mg/8jam, gentamicin 30mg/24 jam, ampialin 400mg/8jam dan nebulizer. Kemudian pada tanggal 2 november 2015 jam 12.30 klien dirujuk di RSUD XY kudus karena mengalami gagal nafas dan sudah terpasang ET, kemudian di IGD pasien dilakukan pemeriksaan fisik dengan TD: 95/48 mmhg, N: 161x/mnt, RR: 11x/mnt, suhu: 40 x/mnt, Sp02 : 95 %,adanya ronchi, adanya sekret dan mendapat terapi ceftriaxone 2x200mg, Gentamicin 2x30mg, fasidol syr 3x1/2 cth, dexa 3x1/2 cth. Kemudian pada jam 13.10 pasien di bawa ke ruang picu nicu dengan harapan mendapat perawatan lebih intensif.
Riwayat masalalu : ibu klien mengatakan sebelumnya An. J tidak pernah mengalami penyakit seperti yang dialami sekarang.
Riwayat Keluarga : ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga dari kedua pihak orang tua klien yang mengalami sesak. Keluarganya hanya mengalami batuk pilek tetapi tidak sampai dirawat di pelayanan kesehatan.

4. Pemeriksaan fisik
Keadaan umun : pasien tampak tidak sadar 
Kesadaran : soppor (V 2 M 1 E 2)
Tanda Tanda Vital : 
TD : 95/48mmHg , HR ; 161x/mnt, S : 40,1 C ,RR : 11/mnt ,spo2 ; 96 TB 90cm, BB 58 kg,
Terpasang ventilator dengan o2 70%, T.insp 0,80, P.insp 15, F 25, PEEP 5, P.supp 12, terpasang NGT

Pemeriksaan head to toe
Kepala : bentuk simetris, ditumbuhi rambut tipis, tidak ada ketombe dan benjolan
Mata : pupil mata 1mm/1mm, tidak terdapat reflek cahaya langsung
Wajah : simetris, tampak pucat
Telinga : bentuk dan ukuran simetris antara kanan dan kiri, tidak ada serumen berlebih
Hidung : bentuk simetris, dihidung terdapat seputum
Mulut : terdapat sekcret pada mulut, lidah menjulur keluar
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada/Thorax
  • ins : simetris, penggunaan otot bantu pernafasan, frekuensi pernafasan 42 x/menit
  • Pal : tidak ada masa, dan lesi pada area toraks, nyeri tekan tidak ada
  • Per : bunyi dasar paru resonan
  • Aus : bunyi nafas vesikuler pada lapang paru, terdengar suara ronchi pada paru
Jantung
  • ins : tidak ada pembesaran pada dada sebelah kiri, ictus cordis tidak tampak pada ICS 5
  • Pal : ictus cordis teraba 2 cm dari mid clavikula sinestra
  • Per : redup, batas jantung tidak melebar
  • Aus : bunyi jantung I dan II reguler, tidak ditemukan gallop atau murmur, lemah
Abdomen
  • Ins : simetris, tidak ada jaringan parut, distensi perut tidak ada.
  • Aus : bising usus 5 x per menit 
  • Per : pekak Timpani           
  • Pal : tidak ada nyeri tekan pada semua kuadran 
5. Pemeriksaan penunjang

6. Program diet maupun pengobatan
Injeksi ceftriaxone 2x250 mg, Gentamicin 2x30mg, Dexametasone 3x1/3 ampul, Noralges 3x70mg
Oral Fasidol3x1/2 cth, Depaken syrup 3x1cth

Asuhan Keperawatan Pada An. J Dengan Pneumonia Diruang Picu-Nicu RSUD XY Kudus

7. Analisa Data
No/tgl
Data Fokus
Etiologi
Problem
2/11/15
1
DS : -
DO : - Terdapat secret/sputum pada mulut,
-       Terdengar suara ronkhi pada paru
-       Spo2 ; 96, HR ; 161x/menit, S : 40,1o C

Penumpukan sekret pada jalan nafas

Bersihan Jalan nafas tidak efektif

2/11/15
2
DS : -
DO : - Penurunan kesadaran sopor
-       GCS : V 2 ,M 1,E 2
-       Terpasang ventilator dengan mode PCV PEEP :5, F: 25, FiO2 : 70%,  Tins :0,08 , Pins 15
-       terdengar vesikuler pada lapang paru
-       RR : 11/mnt
-       Spo2 : 96 %
-       HR: 161x/menit
-       S: 40,1o C

Keletihan otot pernafasan
Gangguan ventilasi spontan

8. Prioritas Diagnosa
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan secret pada jalan nafas
Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan keletihan otot pernafasan

9. Intervensi
Tgl/jam
Dx
NOC
NIC
Activity
2/11/15
21.45
I
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x7jam diharap tercapai
NOC : Jalan nafas bersih
dengan KH :
-       Batuk efektif
-       Nafas normal
-       Bunyi nafas bersih
-       Sianosis
-       nadi dalam rentan normal (70 – 120x /menit)
-       RR dalam rentan normal (18 – 30x /menit)

Managemen Airway
1.     Kaji tanda-tanda vital; terutama pernafasan
2.     Kaji bersihan jalan nafas : sputum, mulut, stridor, ronchi
3.     Atur posisi klien : kepala hiperekstensi
4.     Lakukan penghisapan lendir tiap 3 jam atau bila perlu
5.     Evaluasi hasil kegiatan tiap 3 jam atau bila perlu
6.     Kolabolari pemberian obat

2/11/15
21.45
II
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x7jam diharap tercapai
NOC: status pernafasan : ventilasi  dapat teratasi dengan KH :
-        Respon ventilasi mekanik pertukaran alveoli dan perfusi jaringan didukung oleh ventilasi
-        Status pernafasan ventilasi : pergerakan udara keluar masuk paru adekuat
-        Menerima nutrisi adekuat sebelum, setelah proses penyapihan dari ventilator
-        Ttv dalam rentang normal RR: 20-30x/menit HR: 80-90x/mnt S: 36,5-37,5o C
Managemen ventilasi
1.    Pastikan pasien dalam kondisi ventilator  sampai akhir
2.    Konsultasikan dengan tenaga kesehatan lainnya dalam pemilihan mode ventilator
3.    Pantau odema kegagalan nafas yang terjadi
4.    Pantau keefektifan ventilasi mekanik pada kondisi fisiologis dan psikologis pasien
5.    Pantau efek perubahan ventilator terhadap oksigenasi, SPO2 , Vtidal, Vakhir tidal serta respon klien
6.    Lakukan suction jika diperlukan
7.    Bersihkan mulut dan hidung dan trakhea dan patensi jalan nafas jika diperlukan


10. Implementasi
Tgl/jam
Dx
Implementasi
Respon
Ttd
2/11/15
22.00

I
Mengkaji tanda-tanda vital

S:-
O: - RR : 11/mnt
-          Spo2 : 96 %
-          HR: 161x/menit
-          S: 40,1o C


22.30

I
Mengkolaborasikan pemberian obat
Ceftriaxone 2x250 mg
Gentamicyn 2x30 mg
Dexa 3x 1/3 ampul
Noralges 3x 70 mg
S : -
O : obat pasien masuk dengan lancar


22.45

II
memastikan pasien dalam kondisi ventilator  sampai akhir

S : -
O : pasien terpasang ventilator untuk memenuhi kebutuhan nafas


23.10

II
Mengkonsultasikan dengan tenaga kesehatan lainnya dalam pemilihan mode ventilator dgn O2 70, T.insp 0,80, P.insp 15, F 25,
PEEP 5, Psupp 12

S : -
O : pasien terlihat diberikan mode pcv oleh perawat


23.30

II
Memantau keefektifan ventilasi mekanik pada kondisi fisiologis dan psikologis pasien

S : -
O : pasien nampak tenang setelah di berikan ventilator mode pcv


23.40

II
Melakukan auskultasi pada paru

S : -
O : terdapat suara rochi dan bunyi vesikuler


00.10

II
Mengkaji bersihan jalan nafas : sputum, ronchii

S :
O : terdapat seputum atau secret pada hidung dan mulut


00.20

I
mengevaluasi hasil kegiatan tiap 3 jam atau bila perlu

S :
O : pasien kooperatif


00.25

I
Mengatur posisi klien : kepala hiperekstensi, diganjal dengan kain

S :-
O: pasien nampak tidak sadar


00.45

I,II
Melakukan penghisapan/ suction lendir

S : -
O : secret berhasil di hisap



01.00
II
memanantau odema kegagalan nafas yang terjadi

S : -
O : pasien nampa sesak kondisi apnea



01.15

I,II
Mengkaji tanda-tanda vital

S :-
O : - RR : 18/mnt
-          Spo2 : 96 %
-          HR: 171x/menit
-          S: 41,5o C


06.00
II
Melakukan penghisapan/ suction lendir

S : -
O :secret berhasil di buang


06.15
I
Mengkaji tanda-tanda vital

S:-
O: - RR : 21/mnt
-          Spo2 : 86 %
-          HR: 142x/menit
-          S: 39,2o C


3/11/15
21.30

I
Mengkolaborasikan pemberian obat
Ceftriaxone 2x250 mg
Gentamicyn 2x30 mg
Dexa 3x 1/3 ampul
Noralges 3x 70 mg
Ca glukonas 2x3,5 cc

S :
O : pasien kooperatif, obat berhasil masuk


22.00

I
Mengkaji bersihan jalan nafas : sputum, ronchii

S : -
O : terdapat bunyi rochi pada pasien


23.00

I
Bersihkan mulut dan hidung dari air liur pasien

S : -
O : pasien nampak tenang


23.30

II
Melakukan penghisapan/ suction lendir

S :
O : lendir berhasil dihisap pasien nampak tenang


23.50

I,II
Mengauskultasi suara paru

S :
O : pasien belum bisa melakukan nafas sepontan


00.15

II
Memanantau odema kegagalan nafas yang terjadi

S :
O :pasien tidak mengalami odema tapi nampak sesak


01.00

II
Mengkonsultasikan dengan tenaga kesehatan lainnya dalam pemilihan mode ventilator dgn O2 60, T.insp 0,80, P.insp 15, F 25,
PEEP 5, Psupp 12


S : -
O : pasien nampak masih sesak belum bisa bernafas secara sepontan


05.00

II
Mengkaji TTV

S:-
O: - RR : 21/mnt
-          Spo2 : 98 %
-          HR: 113x/menit
S: 37,7oC

06.00

I,II
Melakukan penghisapan secret atau lendir

S :
O : secret berhasil terhisap dan berkurang


5/11/15
07.30

I
Mengkaji tanda tanda vital

S :-
O : HR : 107 x/mnt
      S :38,7 C
     RR : 28x/mnt
      SpO2 : 96%


08.00


Mengkolaborasi pemberian obat
Ceftriaxone 2x250 mg
Gentamicyn 2x30 mg
Dexa 3x 1/3 ampul
Noralges 3x 70 mg

S :
O : obat masuk dengan lancar


09.00


Mengkaji bersihan jalan nafas

S:
O: terdapar bunyi ronkhi dan sekret mulai berkurang


10,00


Mengkonsultasikan dengan tenaga kesehatan lainnya dalam pemilihan mode ventilator dgn O2 50, T.insp 0,80, P.insp 15, F 25,
PEEP 5, Psupp 12

S :
O: pasien mulai ada tanda nafas spontan


10.30


Mengatur posisi klien : kepala hiperekstensi, diganjal dengan kain

S :
O : pasien nampak tenang


11.00


Melakukan penghisapan lendir

S ;
O :lendir berhasil terhisap


12.00


Mengauskultasi suara paru

S :
O : Masih ada bunyi rinkhi saat ekspirasi


13.00

Mengkaji tanda tanda vital
S :
O : HR : 100 x/mnt
      S :37,8 C
     RR : 31x/mnt
      SpO2 : 96%



11. Evaluasi
Tgl/jam
Dx
Evaluasi
Ttd
5/11/15
14.45

I
S :-
O : Lendir pada mulut berkurang, lidah menjulur keluar, terdapat bunyi ronki pada paru saat ekspirasi, masih sesak nafas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
-    Lakukan penghisapan lendir saat keluar secret
-    Monitoring ttv
-    Kolaborasi obat


5/11/15
14.45

I
S : -
O : Nampak sesak,  terpasng mode ventilator pcv dengan terpasang mode ventilator dengan O2 50, T.insp 0,80, P.insp 15, F 25,  PEEP 5, Psupp 12, terdapat ronki, HR : 100 x/mnt, S :37,8 C, RR : 31x/mnt, SpO2 : 96%
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
-    Auskultasi paru
-    Pemberian o2 pada ventilator
-    Pantau TTV


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Asuhan Keperawatan Pada An. J Dengan Pneumonia

  • askep gagal ginjal kronik (GGK) KONSEP DASAR 1. Pengertian Gagal Ginjal Kronik adalah kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat de ...
  • Askep Kusta KONSEP DASAR 1. Definisi Penyakit kusta adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium leprae (M.leprae) yang pertama menyerang saraf tepi, se ...
  • Askep Hematemesis Melena Laporan Pendahuluan Hematemesis Melena A. PENGERTIAN  Hematemesis adalah muntah darah dan biasanya disebabkan oleh penyakit saluran cerna bagian atas. Melen ...
  • askep karies gigi Laporan Pendahuluan Karies Gigi 1. Definisi Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin, dan sesementum, yang disebabkan oleh akti ...
  • Askep Osteoporosis KONSEP DASAR 1. Pengertian Osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah pata Osteoporosis adalah tu ...