Asuhan Keperawatan Pada Tn.S Dengan Thypoid



1. Pasien
Nama Ny.S, Jenis kelamin perempuan, Umur 27 Tahun, Alamat Ds. beketel 5/3,kec kayen-pati, Pendidikan SMP , Pekerjaan IRT, Status perkawinan kawin, Agama Islam, Diagnosa Medis Demam Thipoid  , No. RM 002934

2. Penanggung Jawab
Nama Ny. H, Jenis kelamin perempuan, Umur 45 Tahun, Agama islam, Pekerjaan Pedagang, Alamat Ds. beketel 5/3,kec kayen-pati, Hubungan dengan klien Kakak

3. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Klien mengatakan demam
Riwayat Kesehatan Sekarang : Sebelum klien di rawat di rumah sakit klien mengatakan mengalami demam, belum BAB  selama 2 hari,tidak nafsu  makan, selama 4 hari dan sudah di tangani dengan obat  warung  dan  keadaan  klien  Tidak ada perubahan. Pada tanggal 27 februari 2017 keluarga klien membawa klien ke rumah sakit RSUD XY Pati dengan keluhan yang sama dengan di rumah, di IGD pasien dilakukan pemeriksaan dengan TD 130/90 mmHg HR 110 x/menit RR 26 x/menit Suhu 38,8C GCS 15. Kemudian di berikan terapi infus RL 20tpm, Paracetamol 2 x 500 mg tab, Ceftriaxone 2 x 1 gr, Ranitidine 2 x 25 mg setelah di observasi dokter menyarankan  agar klien di rawat di rumah sakit ini di ruang melati bagian penyakit dalam dan di pindahkan ke ruang melati pada tanggal 27 februari 2017
Riwayat Kesehatan Masa Lalu : Saat di lakukan pengkajian klien mengatakan tidak mengalami penyakit seperti ini sebelumnya, biasanya hanya demam biasa dan sembuh setelah di beri obat warung dan klien juga mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya
Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien  mengatakan bahwa ibunya pernah mempunyai penyakit thypoid dan sempat di rawat di rumah sakit sentra medika selama 3 hari pada tahun 2012. Kakek klien meninggal di akibatkan karena kecelakan dan cidera di bagian kepala

4. Pola Fungsional
No
Pola kebiasaan
Di rumah
Di rumah sakit
1
Pola nutrisi
Makan


Nasi lauk pauk dan sayur mayor  

Nasi tim

Frekuensi
3x sehari 1 porsi penuh
3x sehari, hanya habis 6 sendok atau ½ porsi.

Minum       
Air putih, teh dan kopi 
Air puth
Frekuensi
Kurang lebih 1 liter
Kurang lebih 3 gelas aqua 1 gelas aqua 220 ml

2
Pola eliminasi
BAB
Konsistensi, Warna



-        Lembek, kuning dengan bau khas


-    Tidak bisa BAB

Frekuensi
1x setiap hari
Selama di rumah sakit belum pernah BAB

BAK
Warna, Frekuensi, Volume

- Kuning jernih, 6x sehari, Kurang lebih 850cc

- Kuning jernih, 3x sehari, Kurang lebih 425

3
Pola aktivitas
Bekerja
Selama di rumah sakit klien hanya beristirahat dan berbaring di tempat tidur

4
Pola istirahat tidur
-     - Malam

- Siang

- Klien tidur dari jam 21.00 s/d 05.00
-  Klien tidak pernah tidur siang

-  Klien tidur dari jam 23.00 s/d 05.00
-  Klien tidur siang 2 sampai 3 jam per hari

5
Pola personal hygiene
Mandi
Keramas
Gunting kuku

- 2x sehari
-  2x 1 minggu
-  1x 1 minggu

-  1x sehari
-   Belum
-   Belum

5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : sedang
Kesadaran         : composmetis (CM) dengan GCS 15 (E4 M6 V5)
TD 130/90 mmH, HR 110 x/menit, RR22 x/menit, Suhu 38,oC
b. Pemeriksaan antropometri 
BB sblm masuk RS : 67 Kg
BB saat pengkajian : 64 kg
TB : 165 Cm
BB Ideal = ( TB – 100 ) x 90 %
                        = ( 165 – 100 ) x 90 %
                        = 65 x
                        = 58,5 Kg
c. Pemeriksaan Head to toe
Kepala : simetris, warna rambut hitam tampak bersih tidak ada benjolan, rambut mudah rontok
Wajah : wajah tampak  pucat dan kemerahan
Mata :  simetris, konjungtiva anemis, sclera berwarna putih
Hidung : simetris, tampak bersih tidak terdapat scret
Telinga : simetris tampak bersih tidak terlihat serumendi sekitar telinga
Mulut : tampak bersih, gigi lengkap dengan warna kekuningan, lidah  tampak bersih
Leher : tidak terlihan pembengkakan di area leher
Thorax
  • I : simetris, pada saat bernafas pengembangan paru kanan dan kiri sama
  • P : tekanan vocal fremitus sama, tidak terdapat nyeri tekan pada bagian dada.
  • P : terdapat  bunyi hiper sonor
  • A : suara nafas klien bronchovesikuler, tidak terdapat suara tambahan
Jantung
  • In : posisi dada simetris, terlihat ictus cordis di IC 5 mid clavicula 
  • Pa : tidak terdapat nyeri tekan, teraba ictus cordis pada posisi miring di intercosta 5 midclavicula sinistra  
  • Pe : pekak, konfigurasi lateral
  • Au : S1 dan S2 murni 
Abdomen
  • I : perut klien terlihat buncit, umbilicus tidak menonjol dan berada di tengah
  • A : terdengar bising usus klien dengan frekuensi 9x/ menit
  • P : teraba massa feces dibagian perut bawah kuadran kiri.
  • P : saat di ketuk terdengar bunyi suara tympani
Ekstermitas atas : tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm
Ekstermitas bawah : kedua kaki dapat di gerakkan dengan normal
Genetalia : jenis kelanin laki laki, tidak ada masalah di daerah genetalia

6. Pemeriksaan penunjang

7. Terapi Obat
Tanggal 27 februari - 01 maret 2017
Oral :  Paracetamol 2 x 500 mg tab, Dulcolax susp 5 mg
Injeksi :  Ceftriaxone 2 x 1 gr melalui intra vena (iv), Ondansetron  2 x 4 mg melalui intra vena (iv), Ranitidine 2 x 25 mg melalui intra vena (iv), Infus RL 20 tpm

Asuhan Keperawatan Pada Tn.S Dengan Thypoid Di Ruang Melati RSUD XY Pati

8. Analisa data
Tgl/jam
Data
Etiologi
Problem
1/3/2016
13.00
DS : Klien mengatakan demam semenjak 4 hari yang lalu
DO :
S : 380C
Wajah tampak kemerahan,
Ekstrimitas atas tampak klien berkringat
Hasil pemeriksaan widal (+)
Proses infeksi salmonella thypi

Peningkatan suhu tubuh (hipertermi)
13.00
DS : Klien mengatakan mual dan tidak nafsu makan.
DO :
klien tampak lemas, konjungtiva anemis,
klien hanya menghabiskan 6 sendok makan atau ½ porsi
IMT = ( TB – 100 ) x 90 %
= ( 165 – 100 ) x 90 %
= 65 x
= 58,5 Kg
intake yang tidak adekuat (anoreksia)
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

9. Prioritas diagnosa
- Peningkatan  suhu tubuh (Hipertermi ) berhubungan dengan proses infeksi salmonella thypi 
- Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan  dengan  intake yang tidak adekuat (anoreksia)

10. Intervensi
Tgl/jam
Dx
NOC
NIC
Activity
Ttd
1/3/2017
13.15
1
Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama 3 x 5 jam di harapkan suhu tubuh menurun dengan KH:
-          Klien tampak segar
-          Mukosa bibir lembab
-          Kulit tidak kemerahan
-          Suhu tubuh dalam batas normal (36–370c)

Manajemen
fever
1.       Lakukan pendekatan kepada klien
2.       Kaji keadaan umum dan tanda tanda vital pasien
3.       Kaji penyebab peningkatan suhu tubuh.
4.       Beri kompres air hangat pada kening. Ketiak, dan daerah lipatan paha
5.       Anjurkan klien minum sesuai kebutuhan dan teratur
6.       Kolaborasi dengan tim medis dalam memberikan cairan infus atau pariental
-          RL : 20 tpm
-          Antibiotic : Ceftriaxone 2 x 1 gr
7.        Antipiretik : Paracetamol 2 x 500 mg tab
13.15
2
Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama 3 x 5 jam di harapkan klien menghabiskan 1 porsi penuh makanannya dengan KH :
-       Klien tampak segar
-       Wajah klien tidak pucat
-       Nafsu makan bertambah
-       Berat badan naik
-       Porsi makan dapat di habiskan
-       Tanda tanda vital dalam rentan normal
TD : 110-130/60-90 mmhg
RR : 16-20 x/menit
S : 36,5 – 37,5 C
N : 70- 90 x/menit
Manajemen nutrisi
1.     Kaji keadaan umum pasien
2.     Kaji makanan yang di sukai dan tidak di sukai klien
3.     Pantau berat badan klien selama 3 hari
4.     Anjurkan klien memakan makanan selagi hangat
5.     Dorong makan sedikit sedikit tapi sering.
6.     Kolaborasi medis
7.     Berikan terapi cairan infus
8.     Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diit tinggi serat dan rendah garan.


11. Implementasi
Tgl/jam
Dx
Implementasi
Respon
Ttd
1/3/ 2017
13.25

1
Melakukan pendekatan kepada klien

DS: Klien mengatakan percaya terhadap tindakan perawat
DO : Klien dapat berkomunikasi dengan baik terhadap perawat


13.45

1,2
Mengkaji tingkat kesadaran dan keadaan umum klien

DS : pasien kooperatif
DO: Keadaan umum lemas, tingkat kesadaran composmetis
TD: 130/90 MmHg
N :110x/menit
Rr : 22x/menit, S :380C


14.00

1
Mengkaji penyebab peningkatan suhu tubuh

DS :Klien mengatakan tidak mengetahui penyebab suhu tubuh meningkat
DO : klien tampak kebingungan


14.30

2
Menganjurkan klien makan makanan selagi hangat

DS : Klien mengatakan nafsu makannya bertambah
DO: Klien menghabiskan 10 sendok makan dari porsinya.


14.50

1
Memberikan kompres air hangat pada kening, ketiak dan daerah lipatan paha
DS: Klien mengatakan panas di badannya sudah berkurang
DO: Suhu tubuh klien menurun


15.30

1
Membantu perawat dalam pemberian terapi obat antipiretik dan antibiotic berupa : paracetamol 3x500 mg(oral), ceftriaxone 2x1 gr (iv)

DS: Klien mengatakan suhu tubuh menurun setelah di beri obat
DO: Suhu 37,60C


15.45

2
Membantu perawat memberikan terapi obat mual ondansetron 2x4 mg (iv)

DS: klien mengatakan setelah di beri obat rasa mual berkurang
DO: nafsu makan bertambah


2/3/ 2017
13.30

1,2
Mengkaji tingkat kesadaran dan keadaan umum klien

DS : pasien kooperatif
DO: Keadaan umum lemas, tingkat kesadaran composmetis
TD: 130/80 MmHg
N : 100x/menit
S : 370C, RR: 22x/menit7


14.00

1
Mengnjurkan klien minum sesuai kebutuhan dan teratur

DS: klien mengatakan bersedia menurutu anjuran dari perawat
DO: pasien Nampak minum sedikit

14.30

2
Mencatat status nutrisi pasien, turgor kulit, berat badan,riwayat mual/muntah dan diare
DS: Klien mengatakan nafsu makan bertambah
DO: status nutrisi bertambah, berat badan 64 kg, riwayat mual ada, muntah tidak ada, diare tidak ada


15.00

1
Memberikan kompres air hangat pada kening klien

DS: Klien mengatakan tubuhnya tida terlalu demam lagi./ menurun
DO: obat masuk dengan lancar


15.30

1
Membantu perawat dalam memberikan obat antipiretik dan antibiotic berupa: paracetamol 3x500 mg (oral), ceftriaxone 2x1 gr (iv
DS: Klien mengatakan badannya sudah tidak demam lagi setelah di beri obat
DO : Suhu tubuh klien 370C


15.45

2
Membantu perawat memberikan terapi obat mual berupa ondansetron 2x4 mg (iv)

DS: Klien mengatakan rasa mual berkurang
DO : Nafsu makan klien bertambah

3/3 201
14.00
1,2
Mengkaji keadaan umum klien dan tanda tanda vital pasien

DS : pasien kooperatif
DO : Keadaan umum baik, kesadaran composmetis
TD : 130/90 MmHg
N : 92x/menit
S : 36,50C
Rr : 22x/menit


14.30

2
Mencatat status nutrisi klien, turgor kulit,berat badan dan riwayat mual/muntah dan diare

DS : Klien mengatakan nafsu makannya semakin bertambah
DO : Nutrisi klien bertambah, turgor kulit baik, berat badan 64 kg, riwayat mual berkurang muntah tidak ada, diare tidak ada.


15.30

1.2
Membantu perawat dalam memberikan obat antipiretik dan antibiotic berupa: paracetamol 3x500 mg (oral), ceftriaxone 2x1 gr (iv)
DS: Klien mengatakan badannya sudah tidak demam lagi setelah di beri obat
DO : Suhu tubuh klien 36,50C


15.45

1
Membantu perawat memberikan terapi obat mual berupa ondansetron 2x8mg (iv)
DS: Klien mengatakan rasa mual sudah tidak ada
DO :Klien tampak segar dan nafsu makan klien bertambah


12. Evaluasi
Tgl/jam
Dx
Evaluasi
Ttd
3/3 2017
16.00

S : Klien mengatakan sudah tidak demam lagi, badan tidak terasa panas lagi
O:
-       Keadaan umum baik
-       Klien tidak tampak berkeringat lagi
-       Terpasang infus RL 20 tpm
-       Suhu bada 36,50C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan


16.00

S : Klien mengatakan nafsu makan bertambah
O :
-       Keadaan klien baik
-       Wajah klien sudah tidak pucat
-       Berat badan masih sama 64 kg
-       Klien menghabiskan1 porsi makannya
TD : 120/90 MmHg
N : 92x/menit
S : 36,50C
RR : 22x/menit
A : Masalahteratasi
P : Intervensi di hentikan

Dokter menganjurkan agar klien di rawat di rumah atau klien sudah bias pulang.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Asuhan Keperawatan Pada Tn.S Dengan Thypoid