Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn.I Dengan Ckd ( Chronic Kidney Disease )



1. Pasien
Nama Tn. I, Jenis kelamin perempuan, Umur 28 tahun, No.RM 100760, Suku/ Bangsa Jawa/ Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan Buruh Pabrik, Alamat Ds.prawoto 01/04 Kayen - Pati, Status Pernikahan Belum Menikah, Diagnosa Medis CKD (Chronic Kidney Disease, Tanggal Pengkajian 06 Februari 2017

2. Penanggung Jawab
Nama Ny. L, Jenis kelamin Perempuan, Umur 36 tahun, Suku/ Bangsa Jawa/ Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan wiraswasta, Status Pernikahan Kawin, Hubungan dengan Klien kakak, Alamat Ds.prawoto 01/04 Kayen - Pati

3. Anamnesa (Fase Pre Hemodialisa)
Alasan Kunjungan ke Rumah Sakit : Melakukan HD (Hemodialisa) rutin seminggu 2 kali
Keluhan Utama : Klien mengatakan badanya bengkak terutama pada wajah dan kaki, berat badan naik 2 kg setelah HD terakhir.
Riwayat Penyakit Sebelumnya : Klien mengatakan sudah 4x menjalani cuci darah di RSUD XY Pati karena didiagnosa dokter menderita CKD, penyebanya adalah gaya hidup klien suka mengkonsumsi minuman berenergi misal kratingdeng dan extrajoss dan juga jamu-jamuan.
Riwayat Penyakit Keturunan : Klien mengatakan anggota keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat hipertensi ataupun DM dan keluarga juga tidak ada yang mempunyai sakit/ gangguan pada ginjal.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : pasien tampak lemas, CRT > 3, konjungtiva tidak anemis.
Tingkat kesadaran Tn. I Composmentis dengan nilai GCS 15 (verbal : 5, motorik : 6, mata : 4)
Vital Sign : 
HR : 90x/ menit, irama regular, kekuatan kuat, 
RR : 21x/ menit, irama regular, 
BP : 120/ 70 mmHg, 
Temperatur : 36.5 oC
b. Antopometri
TB : 165 cm
BB : pre HD 54 kg dan post HD 53 kg
IMT BB (Kg) / TB(m)2 = 69kg / (1,65m)2 = 24,6  (gemuk tingkat ringan)

5. Anamnesa (Fase Intra Hemodialisa)
a. Keluhan
Data Objektif : Klien mengatakan badannya agak lemas saat proses hemodialisa
Data Subjektif : Klien nampak tenang dan makan dan minum di bantu keluarga selama HD berlangsung, klien kooperatif.
b. Vital Sign
HR : 76x/ menit, irama regular, kekuatan lemah
RR : 18x/ menit, irama regular
BP : 100/ 70 mmHg
Temperatur : 36.5 oC
c. Proses Dialisis
Mulai jam : 12.00 WIB 
UF R : 2 lt
UF G : 0,5 lt
QB : 200-300 ml/mnt
QD : 500 ml/mnt
d. Akses Dialisis
Akses : Double Lumen
e. Heparinisasi
Awal : 1500 iu
Sirkulasi : 5000 iu
Continue :500 iu/ jam

6. Anamnesa (Fase Post Hemodialisa)
a. Keluhan
Data Objektif : Klien mengatakan badannya agak lemas dan kepalanya pusing setelah proses HD
Data Subjektif : Klien nampak lemas, konjungtiva tidak anemis, klien berjalan dibantu oleh anaknya.
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum, pasien tampak lemas, CRT 2 detik, konjungtiva tidak anemis dan wajah tidak pucat.
Tingkat kesadaran Tn. I Composmentis dengan nilai GCS 15 (verbal : 5, motorik : 6, mata : 4)
Vital Sign : 
HR : 72x/ menit, irama regular, kekuatan lemah
RR : 20x/ menit, irama regular
BP : 110/ 70 mmHg
Temperatur : 36.5 oC
BB : pre HD 54 kg dan post HD 53 kg
c. Proses Dialisis
Menggunakan dialysis menggunakan alat Surdial Nipro Elision 13 H
- Selesai : 13.00 WIB
- UF Goal : 2000 ml
- Pengurangan BB : 2 kg
- Heparinisasi : Total 5000 unit

7. Program pengobatan
EAS infuse 250 mg
Terapi Obat : Callos 3x1 mg, Bicnat 3x1 mg, As follat 3x1 mg, Amlodipine 0-0-1, Valesco 0-1-0, Furosemide 1-0-0, Corsaneuron 1-0-0

8. Data Pendukung
Hb : 8,7 gr%
Ureum : 184,3 mg/dl
Creatinine : 13,17 mg/dl
No
Data Fokus
Etiologi
Problem
1
DS : Klien mengatakan badanya bengkak terutama pada wajah dan kaki, berat badan naik 2 kg setelah HD terakhir
DO :
-     Klien nampak tenang
-     Klien nampak menimbang berat badan, bb klien 69 kg
-     Edema pada wajah dan kaki
Gagguan keseimbangan cairan berlebih
Penurunan fungsi ginjal dalam dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit


Diagnosa Keperawatan
Gagguan keseimbangan cairan berlebih b.d Penurunan fungsi ginjal dalam dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit

Intervensi
Diagnosa
NOC
NIC
Ttd
Gagguan keseimbangan cairan berlebih b.d Penurunan fungsi ginjal dalam dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit

Setelah dilakukan tindakan 1x4 jam diharapkan cairan dan elektrolit kembali seimbang
KH :
-       BB post HD sesuai dengan dry weight
-       bengkak  berkurang/hilang
-       edema ( - )
-       TTV normal
-       Turgor kulit baik
Fluid management
1.    Timbang BB pre dan post HD
2.    Lakukan HD dngan uf dan tmp sesuai dengan kenaikan bb hd sebelumya
3.    Identifikasi sumber masukan cairan
4.    Berikan oksigen lembab bila sesak
5.    Lakukan UF untuk mencapai BB kerin
6.    Jelaskan pada keluarga dan klien rasional pembatasan cairan
7.    Monitor vital sign per jam/ QB,TMP,UV, respon pasien


Implementasi
Jam
Dx
Imlementasi
Respon
Ttd
12.30
1
Menimbang BB pre HD

Ds :
Klien mengatakan bersedia di timbang BBnya
Do :
Tampak BB klien naik 2 kg post HD terakhir


13.00
1
Memonitor vital sign
Ds :
Klien mengatakan bersedia di tensi
Do : HR : 90x/ menit, irama regular, kekuatan kuat, RR : 21x/ menit, irama regular, BP : 120/ 70 mmHg, Temperatur : 36.5 oC

13.15
1
Melakukan HD dngan uf dan tmp sesuai dengan kenaikan bb hd sebelumya
Ds :
Klien mengatakan mengatakan nyaman dan rilex
Do :
Tampak mesin HD di setting UF Goal 2000 ml dengan waktu 4 jam


13.20
1
Mengidentifikasi sumber masukan cairan

Ds :
Klien mengatakan ingin makan dan minum
Do :
Klien tampak membawa cemilan seperti roti dan minuman air mineral 1 botol

13.30
1
Menjelaskan pada keluarga dan klien rasional pembatasan cairan

Ds :
Klien dan keluarga bersedia dijelaskan tentang pembatasan cairan
Do :
Tampak klien dan keluarga paham tentang pembatasan cairan dengan cara minum air jangan terlalu banyak yaitu membatasi asupan cairan berlebih dan kalium

16.00
1
Menimbang BB klien post HD
Ds :
Klien mengatakan bersedia di timbang BBnya
Do :
Tampak BB klien turun 2 kg post HD
Evaluasi
Jam
Diagnosa
Evaluasi
Ttd
16.00
Gagguan keseimbangan cairan berlebih b.d Penurunan fungsi ginjal dalam dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
S : Klien mengatakan badannya lemas setelah HD
O :Tampak klien menimbang BB setelah proses HD turun 2 kg
A : Masalah teratasi sebagian
P :
Lanjutkan intervensi
  1. Lakukan program HD rutin 2 kali dalam seminggu
  2. Batasi cairan berlebih dan kalium
  3. Diit RPRGRK (Rendah Protein Rendah Garam Rendah Kalium)
  4. Berikan penyuluhan tentang diet cairan


10. Analisa Data (INTRA HEMODIALISA)
No
Data fokus
Etiologi
Problem
1
DS : Pasien mengatakan badannya lemas dan pusing
DO :
-     Klien tampak lemas
-     TD 100/70 mmhg, Nadi 76x/mnt
-     Klien nampak makan-makanan ringan selama HD berlangsung dibantu dengan keluarga

Resiko kekurangan volume cairan
Mekanisme peredaran darah/ cairan tidak efektif (selama proses hd berlangsung)

Diagnosa Keperawatan
Resiko kekurangan volume cairan b.d mekanisme peredaran darah/ cairan tidak efektif (selama proses hd berlangsung)

Intervensi
Diagnose
NOC
NIC
Ttd
Resiko kekurangan volume cairan b.d mekanisme peredaran darah/ cairan tidak efektif (selama proses hd berlangsung)

Setelah dilakukan tindakan 1x4 jam diharapkan deficit volume cairan tidak terjadi
KH :
-       Tidak ada tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir lembab, elastisitas turgor baik
-       TTV normal
Fluid management
1.    Monitor status hidrasi
2.    Monitor vital sign per jam
3.    Monitor masukan makanan/ cairan selama interdialisis
4.    Dorong keluarga untuk membantu pasien makan dan minum


Implementasi
Jam
Dx
Implementasi
Respon
Ttd
13.40
1
Memonitor status hidrasi

Ds :
Klien mengatakan bersedia dimonitor status hidrasinya
Do :
Tampak klien lemas tapi tidak ada tanda-tanda dehidrasi mukosa bibir pasien lembab dan turgor kulit elastis, konjungtiva tidak anemis
Hb ; 8,8 /dl


14.00
1
Memonitor vital sign

Ds :
Klien mengatakan bersedia di tensi
Do :
HR : 76x/ menit, irama regular, kekuatan lemah, RR : 18x/ menit, irama regular, BP : 100/ 70 mmHg, Temperatur : 36.5 oC

14.15
1
Memonitor masukan makanan/ cairan selama interdialisis

Ds :
Klien mengataak mau makan dan minum
Do :
Tampak klien makan cemilan sedikit tapi sering dibantu keluarga


14.30
1
Mendorong keluarga untuk membantu pasien makan
Ds :
Keluarga bersedia membantu pasien makan
Do :
Tampak keluarga menyuapi klien dengan makanan



Evaluasi
Jam
Diagnose
Evaluasi
Ttd
16.00
Resiko kekurangan volume cairan b.d mekanisme peredaran darah/ cairan tidak efektif (selama proses hd berlangsung)

S : Klien mengatakan badannya lemas setelah HD tampak kepala pusing
O :
-     Tampak klien lemas dan lesu
-     HR : 72x/ menit, irama regular, kekuatan lemah, RR : 20x/ menit, irama regular, BP : 110/ 70 mmHg, Temperatur : 36.5 oC
-     Tidak ada tanda-tanda dehidrasi mukosa bibir pasien lembab dan turgor kulit elastis, konjungtiva tidak anemis
-     BB post HD : 68 kg
A : Masalah teratasi sebagian
P :
Lanjutkan intervensi
1.            Monitor status hidrasi
2.            Monitor vital sign



 11. Analisa Data (POST HEMODIALISA)

Diagnosa Keperawatan
Resiko jatuh berhubungan dengan kelemahan

Intervensi

Implementasi

Evaluasi

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn.I Dengan Ckd ( Chronic Kidney Disease )