1. Identitas Pasien
Pasien bernama Tn. k berusia 65 tahun, dengan No. RM 1001784 alamat Sidokerto 5/1 Pati. Dengan diagnosa illeus obstruktif. Masuk RSUD XY Pati pada tanggal 15 Februari 2016 jam 16.05 WIB dan tanggal pengkajian pada tanggal 15 februari 2016 jam 21.00 WIB.
2. Penanggung jawab
Ny. S umur 37 tahun, alamat Sidokerto 5/1 Pati. Hubungan dengan pasien sebagai menantu.
3. Riwayat penyakit
Keluhan utama : nyeri pada perut
Riwayat penyakit : Pasien datang ke IGD RSUD XY Pati pada tanggal 15/2/2016 jam 16.05 dengan keluhan nyeri pada perut kanan, terasa kenceng dan keras , badan lemas, tidak bisa BAB selama 4 hari. kemudian dilakukan pemeriksaan vital sign TD: 160/110 mmHg, HR : 80x/menit, RR : 22 x/menit, suhu : 370C, SPO2 : 99%, GCS E4 M6 V5, dan pasien didiagnosa suspek illeus. Pasien mendapatkan terapi RL 20 tpm, inj Dexketoprofen 2 x 25 mg/2ml, ceftriaxon 2 x 1gr, ranitidin 2 x 50 mg. kemudian pasien disarankan untuk opname, dan pasien memilih opname diruang Bougenfil.
4. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : lemah,
Kesadaran : composmentis GCS E4 M6 V5
TTV: TD 130/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,6 oC RR 20 x/menit, perut kembung
Kepala : mesosepal, tidak ada hematum, rambut beruban, rontok.
Mata : simetris, seklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, pupil isokor
Hidung : simetris. bersih, tidak ada cuping hidung
Mulut : mukosa bibir kering, gigi agak kotor
Telinga : terdapat serumen, simetris, pendengaran agak menurun
Thorak (paru paru) :
- I : Bentuk pigeon chess, gerakan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, pergerakan otot dada (-)
- Pe : Tidak ada nyeri dada, fokal fromitus sama antara kanan dan kiri
- Pa : Suara paru ka/ki sama dan seimbang
- Au : Suara pekak, redup, wheezing (-)
Jantung :
- I : IC tidak tampak, tidak ada nyeri tekan
- Pe : IC teraba pada mid klavikula intercosta 4 – 5
- Pa : Pekak pada area jantung
- Au : tidak ada bunyi jantung tambahan
Abdomen
Subjektif : Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan
- P : distensi abdomen
- Q : seperti kesetrum.
- R : abdomen kuadran 1 dan 3
- S : skala 8, berat
- T : hilang timbul
Objektif:
- I : simetris, distensi abdomen
- Au : peristaltik menurun
- Pe : terdapat nyeri tekan.
- Pa : sonor pada kuadran 1 dan 3, tympani pada kuadran 2 dan 4
Pencernaan : Pasien tidak bisa BAB, BAK normal,
Genetalia : laki laki. Terpasang selang kateter
Ekstremitas : terpasang infus pada tangan kiri, tidak ada edema
Adl :
- makan : mandiri
- mandi : dibantu
- berpakaian : dibantu
- toileting : dibantu
- makan : mandiri
- mandi : dibantu
- berpakaian : dibantu
- toileting : dibantu
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : 16 februari 2016
GDS 117 mg/dl, ureum 23,6 mg/dl, creatinin 0,95 mg/dl, Na 135,7 mmol/l, K 4,47 mmol/l, Cl 101,2 mmol/l, SGOT 15,01 U/L, SGPT 17,28 U/L
WBC : 10.19 10^3/Ul
HGB : 12.0 g/Dl
Hct : 35.2 %
p-lcr 26,8 %
neut# 8.91 10^3/Ul
lymph# 0.66 10^3/Ul
neut% 87.4 %
lymph% 6.5 %
LED 1 jam 80 mm/jam
LED 2 jam 103 mm/jam
6. Terapi obat
terapi cairan : RL 20 tpm,
injeksi : ceftriaxon 2 x 1gr, ranitidin 2 x 50 mg, paracetamol 3 x 250 mg, metronidazole 3 x 500 mg. sub : dulcolax suppositoria 10 mg.
Baca Juga : Askep Pada Klien Tn S Dengan Fraktur Humerus Diruang Bougenfil
Asuhan Keperawatan Tn.K Dengan Pre Operasi Ileus ObstruktifDi Ruang Bougenfil Rsud XY Pati
7. Analisa Data
Tgl/jam
|
Data
Fokus
|
Problem
|
Etiologi
|
16/2/16
21.00
|
DS
:
Pasien
mengatakan nyeri pada perut
P
: distensi abdomen
Q
: seperti kesetrum.
R
: abdomen kuadran 1 dan 3
S
: skala 6
T
: hilang timbul
DO
:
pasien
terlihat meringis menahan nyeri, pasien lemah,perut kembung, flatus (-)
|
Nyeri
akut
|
Distensi abdomen
|
21.00
|
DS
:
pasien
mengatakan tidak bisa BAB sudah 4 hari
DO:
keadaan
umum lemah, kesadaran composmentis,
I
: simetris, distensi abdomen
A
: peristaltik menurun
P
: terdapat nyeri tekan.
P
: sonor pada kuadran 1 dan 3, tympani pada kuadran 2 dan 4
|
Gangguan
pola eliminasi: Konstipasi
|
Disfungsi
motilitas usus
|
8. Prioritas Diagnosa
Nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen
Gangguan pola eliminasi: konstipasi berhubungan dengan disfungsi motilitas usus
9. Intervensi
Tgl/jam
|
DX
|
NOC
|
NIC
|
Activity
|
ttd
|
15/2/16
21.00
|
1
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x7 jam diharapkan akan tercapai NOC :
perubahan
tingkat nyeri dengan KH :
- Ekspresi
wajah tidak menyeringai menahan sakit
- Tidak
gelisah dan tidak Tegang
- skala
nyeri hilang atau berkurang menjadi 2.
|
Manajemen nyeri
|
1.
Kaji nyeri, meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan intensitas.
2.
Observasi tanda-tanda vital
3. Informasikan pada pasien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri.
4.
Berikan kondisi yang nyaman
5.
Ajarkan penggunaan teknik relaksasi distraksi
6.
Kolaborasi pemberian obat analgetik.
|
|
21.00
|
2
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 7 jam diharapkan akan tercapai NOC:
Pola eliminasi kembali normal. dengan KH:
- Pola
eliminasi BAB normal 1x/hari dengan konsistensi lembek
- Tidak
ada distensi abdomen
- Bebas
dari ketidaknyamanan dan konstipasi
|
Constipation/ Impaction Management
|
1.
Monitor tanda gejala konstipasi
2.
Monitor bising usus dan distensi abdomen
3. Monitor feses: frekuensi, konsistensi dan volume
4.
Monitor tanda gejala ruptur/ peritonitis
5.
Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga penyebab terjadinya
gangguan BAB
6.
Kolaborasi dalam pemberian terapi pencahar
|
10. Implementasi
Tgl/jam
|
Dx
|
Implementasi
|
Respon
|
Ttd
|
15/2/16
21.00
|
1
|
Mengukur ttv
|
S : pasien mau dilakukan
pemeriksaan
O : keadaan umum lemah, TD 130/80
mmHg, N 80 x/menit, S 36,6 oC RR 20 x/menit
|
|
21.30
|
1
|
Mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
|
S : Pasien
mengatakan mau diajari
O : pasien
tampak nyaman
|
Baca Juga : Pathway Bronkopneumonia
11. Evaluasi
00.10
|
1.II
|
mengkolaborasi
membeikan obat : ceftriaxon 1gr, ranitidin 50 mg, paracetamol 250 mg,
metronidazole 500 mg
|
S : pasien
mengatakan bersedia diberi obat
O : obat
masuk lewat IV, tidak ada tanda-tanda alergi.
|
|
01.15
|
II
|
memberikan
informasi tentang makan tinggi serat
|
S : pasien
mengatakan bersedia di berikan informasi
O : keluarga
tampak memberikan makanan tinggi serat pada pasien
|
|
01.30
|
II
|
Memberikan
penjelasan kepada pasien dan keluarga penyebab terjadinya masalah BAB
|
S: pasien dan
keluarga mengatakan faham
O: pasien dan
keluarga kooperatif
|
|
06.00
|
II
|
Memberikan obat lewat anus
dulcolax
suppositoria 10 mg.
|
S : pasien
mengatakan belum bisa BAB
O : Nampak merasa tidak nyaman
|
|
16/2/16
21.00
|
I,II
|
Mengukur ttv
|
S : pasien
mau dilakukan pemeriksaan
O : keadaan
umum lemah, TD 120/80 mmHg, N 82 x/menit, S 36,6 oC RR 20
x/menit
|
|
22.30
|
I
|
Mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
|
S : Pasien
mengatakan mau diajari
O : pasien
kooperatif
|
|
22.40
|
I,II
|
Memberikan
posisi nyaman, semi fowler
|
S : pasien
mengatakan agak nyaman
O : pasien
terlihat rileks
|
|
00.10
|
1,II
|
Mengkolaborasi pemberian obat : ceftriaxon
1gr, ranitidin 50 mg, paracetamol 250 mg, metronidazole 500 mg
|
S : pasien
mengatakan bersedia diberi obat
O : obat
masuk lewat IV, tidak ada tanda-tanda alergi.
|
|
01.00
|
II
|
memberikan
informasi tentang makan tinggi serat
|
S : pasien
mengatakan bersedia di berikan informasi
O : keluarga
tampak memberikan makanan tinggi serat pada pasien
|
|
01.30
|
II
|
Memberikan
penjelasan kepada pasien dan keluarga penyebab terjadinya masalah BAB
|
S: pasien dan
keluarga mengatakan faham
O: pasien dan
keluarga kooperatif
|
|
07.00
|
II
|
Memberikan obat lewat anus
dulcolax
suppositoria 10 mg.
|
S : pasien
mengatakan sudah bisa BAB sedikit
sedikit
O : pasien Nampak merasa nyaman.
|
|
17/2/16
14.00
|
I,II
|
Mengukur ttv
|
S : pasien
mau dilakukan pemeriksaan
O : keadaan
umum lemah, TD 130/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,7 oC RR 20
x/menit
|
|
17.00
|
I,II
|
Memberikan
posisi nyaman, semi fowler
|
S : pasien
mengatakan agak nyaman
O : pasien
terlihat rileks
|
|
19.00
|
I,II
|
Mengkolaborasi pemberian obat : ceftriaxon
1gr, ranitidin 50 mg, paracetamol 250 mg, metronidazole 500 mg
|
S : pasien
mengatakan bersedia diberi obat
O : obat
masuk lewat IV, tidak ada tanda-tanda alergi.
|
|
20.00
|
II
|
memberikan
informasi tentang makan tinggi serat
|
S : pasien
mengatakan bersedia di berikan informasi
O : keluarga
tampak memberikan makanan tinggi serat pada pasien
|
11. Evaluasi
Tgl/jam
|
Dx
|
Evaluasi
|
Ttd
|
17/2/16
21.00
|
I
|
S : Pasien mengatakan masih nyeri pada perut, tetapi
sudah mendingan
P : distensi abdomen
Q : cekit-cekit.
R : abdomen kuadran 1 dan 3
S : skala 4, sedang
T : hilang timbul
O : pasien terlihat sedikit tampak tenang dari
sebelumnya, pasien masih gelisah
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
|
|
21.00
|
II
|
S : pasien mengatakan BAB sedikit sedikit tetapi perut
masih terasa kenceng
O: keadaan umum lemah,
kesadaran composmentis, feses berwarna kecoklatan, berampas
I : datar, distensi abdomen
A : bising usus 12x/menit
P : terdapat nyeri tekan.
P : sonor pada kuadran 1 dan 3, tympani pada kuadran 2
& 4
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
|