Asuhan Keperawatan Pada Ny. D Dengan Chronic Heart Failure (CHF)


 Asuhan Keperawatan Ny. D dengan CHF

1. Pasien
Klien Ny.D, Perempuan , Islam, usia 57 tahun, SD, IRT, No.RM 101895. Alamat Kajar rt/rw 3/5, Trangkil, Kab. Pati. Tanggal masuk RS 20-02-2016. Pukul 17.15 wib. Dx Medis CHF

2. Penangggung jawab
Tn.S , Laki laki, Islam, usia 38 tahun. Pedagang. Hubungan dengan klien merupakan anak dari klien.

3. Riwayat peyakit
Keluhan Utama : Sesak Nafas
Riwayat penyakit sekarang : Klien datang di IGD RSUD XY Pati dengan keluhan nyeri dada, sesak napas, lemas dan pusing. Setelah dilakukan anamnesa diketahui klien mengalami riwayat penyakit jantung dan hipertensi. Kemudian dari pemeriksaan TTV didapatkan hasil TD 150/100 mmHg, HR 76x/m, S 37,8 C, RR 30x/m. kemudian klien di beri terapi kolaboratif pemberian O2 kanul nasal 4L/m. dan di posisikan semi fowler. Terapi parentral Infus Asering 12 tpm. Terapi Injeksi Cefotaxime 1 gr, OMZ 1gr. Terapi oral ISDN 1 tab, allupurinol 1 tab, Digoxin 1 tab. 
Selanjutnya klien dirawat diruang ICU selama 3 hari. Mendapatkan terapi lanjutan dari IGD. Setelah kondisi klien stabil dengan KU sesak berkurang, nyeri dada berkurang. RR 26x/m. klien di pindah diruang Flamboyan pada tanggal 23-02-2016 pukul 19.30 wib. Di ruang flamboyan klien mendapatkan terapi lanjutan dari ICU. Saat pengkajian klien mengatakan lemas, pusing, sesak napas.
Riwayat alergi : klien tidak memiliki alergi terhadap obat atau makanan

4. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: lemas
Kesadaran : Compos mentis GCS 15
Tanda tanda vital : BP 110/70 mmHg, RR 26x/m, HR 90x/m, S 36,4 C
Kulit : Tugor kulit kering, warna kulit sawo matang, warna pucat, CRT >3 detik
Kepala : Bentuk kepala mesosephal, agak kotor, rambut beruban mudah dicabut dan tidak ada lesi
Mata : Isokor, reflek pupil simetris, konjungtiva anemis, sclera ikteric
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip hidung, nafas cuping hidung
Telinga : Simetris, tidak ada tanda peradangan ditelinga, Cerumen tidak ada, pendengaran baik
Mulut : Bibir tidak cyanosis, mukosa kering, tonsil tidak membesar.
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid, vena jugularis tidak  membesar
Thoraks (paru paru) :
  • Inspeksi : Simetris, terdapat retraksi dada
  • Palpasi : Tactil fremitus normal
  • Perkusi        : Terdengar suara sonor seluruh lapisan paru
  • Auskultasi : Terdengar suara ronchi
Jantung :
  • Inspeksi : simetris, Ictus cordis tak tampak
  • Palpasi : Ictus cordis teraba di IC V- VI sinistra.
  • Perkusi        : Terdengar suara pekak.
  • Auskultasi : bunyi jantung S3 dan S4
Abdomen :
  • I  : Datar, simetris,
  • A : terdengar bising peristaltic usus 10 x/menit, timpani.
  • P : tidak ada nyeri tekan pada perut.
  • P : tidak kembung, 
Perkemihan : BAK 100 cc/7 jam. 
Genetalia : perempuan, terpasang kateter
Ektremitas : terpasang infus di ektremitas atas kanan, akral dingin.

5. Pemeriksaan penunjang
EKG
  • Hasil: Sinus Tachycardia
  • Anterior myocardial infaction
Foto Thorax (Rongten)
  • Pulmo : Infiltrat paru, edema pulmo
  • Cor : Cardiomegali
  • Kesan : Cardiomegali dengan edem pulmo
Lab Darah Rutin
WBC 3.06        (10^3/ul)    N 4.8-10.8
RBC 3.82           (10^ul)     N 4.2-5.4
HGB 10.2            (g/dl)       N 12-16
HCT 31.9              (%)        N 37-47
SGOT 37.7           (U/l)       N 0-31
Cholesterol 138   (mg/dl)    N 160-260
Urin acid 112.1   (mg/dl)     N 2.4-7
Albumin 3.1         (g/dl)      N 3.4-4.6

6. Terapi obat
Program diit: Diit jantung II
Terapi parentral : infuse Asering 12 tpm
Terapi Injeksi : Cefotaxime 3x1 gr, Omeprazole 2x1 gr.
Terapi Oral :. oral ISDN 1 tab, allupurinol 1 tab, Digoxin
7. Analisa Data
TGL/JAM
DATA FOKUS
ETIOLOGI
PROBLEM
23-02-16 21.00
DS : pasien mengatakan sesak nafas
DO :
            Pasien batuk-batuk
             RR       :28 x/ menit
             Irama   : Cepat, iregular
             Menggunakan otot bantu pernafasan
             Auskultasi: terdapat bunyi ronkhi di paru kiri
              Hasil Rongten :
Cardiomegali dengan edem pulmo, infiltrate paru

Penumpukan secret di alveoli
Pola nafas inefektif
21.00
DS: pasien mengatakan lemes
DO:
            TD : 110/70 mmHg
            Nadi : 90 x/mnt, regular,lemah
            RR : 28 x/mnt
           Konjungtiva anemis
            Pasien lemah
            Kulit pucaT
            Akral dingin
Gangguan kontraktilitas jantung
Penurunan COP

8. Prioritas diagnosa
Pola Nafas Inefektif b.d Penumpukan Secret Di Alveoli
Penurunan COP b.d Gangguan Kontraktilitas Jantung

9. Intervensi
TGL/JAM
DX
NOC
NIC
ACTIVITY
TTD
23-02-16 21.30
1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan akan tercapai NOC:  Pola nafas efektif  dengan kriteria hasil
-       RR Normal (N: 16 – 24 x/ menit)
-       Tidak tampak retraksi dada
-       Tidak terdapat pernafasan cuping hidunG
-       Tidak ada bunyi nafas abnormal (ronkhi)

Manajemen Jalan Napas
1.      Posisikan pasien semi fowler
2.      Monitor TTV
3.      Auskultasi bunyi nafas
4.      Anjurkan pasien tenang dan batasi aktivitas
5.      Kolaborasi pemberian dengan tim medis
6.      Pemberian oksigen kanul nasal 4 L/m


21.30
II
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan tercapai NOC : Perfusi jaringan dengan Kriteria hasil :
-       CRT Normal kurang 3 detik
-       Konjungtiva tidak anemis
-       Tekanan darah dalam batas normal
-       Tidak terjadi sianosis
-       Akral teraba hangat

Manjemen Cairan
1.      Kolaborasi pemberian O2 sesuai advis dokter
2.      Observasi sirkulasi perfusi jaringan perifer (CRT, Nadi, warna kulit, suhu)
3.      Monitor TTV
4.      Pantau tingkat kesadaraN
5.      Batasi input cairan


10. Implementasi
TGL/JAM
DX
IMPLEMENTASI
RESPON
TTD
23-02-16 21.45
I,II
Memonitor TTV
S: klien mengatakan lemas
O: BP 110/70 mmHg, RR 26x/m, HR 90x/m, S 36,4 C
22.00
I
Memberikan posisi semi fowler
S: klin mengatakan sedikit nyaman
O: klien nampak tidak tenang
22.15
I,II
Memberikan O2 kanul nasal 4 L/m
S: klien mengatakan masih sesak nafas
O: klien nampak masih sesak
22.30
II
Memantau tingkat kesadaran
S: klien mengatakan keluhan yang dirasakan
O: kesadaran klien compos mentis, GCS 15
22.50
II
Mengobservasi tanda-tanda sianosis
S: klien mengatakan lemas dan pusing
O: CRT>detik, tugor kulit dingin,
23.15
II
Menganjurkan klien menbatasi asupan cairan
S: klien mengatakan mengerti penjelasan perawat
O:klien kooperatif
04.30
I,II
Memberikan terapi oral kolaboratif
ISDN 1 tab
Allupurinol 1 tab
Digoxin 1 tab
S: klien mengatakan keadaanya lebih baik setelah minum obat
O: klien nampak tenang
24-02-16 21.45

I,II

Memonitor TTV

S: klien mengatakan lemas
O: BP 130/90 mmHg, RR 26x/m, HR 90x/m, S 36,1 C
22.00
I
Memberikan posisi semi fowler
S: klin mengatakan sedikit nyaman
O: klien nampak tidak tenang
22.15
I,II
Memberikan O2 kanul nasal 4 L/m
S: klien mengatakan masih sesak nafas
O: klien nampak masih sesak
22.50
II
Mengobservasi tanda-tanda sianosis
S: klien mengatakan lemas dan pusing
O: CRT>detik, tugor kulit dingin
23.15
II
Menganjurkan klien menbatasi asupan cairan
S: klien mengatakan mengerti penjelasan perawat
O:klien kooperatif
24.00
I,II
Memberikan terapi injeksi
Cefotaxime 1 gr
OMZ 1 gr
S: klien mengatakan sakit saat disuntik
O: injeksi masuk dengan lancer
04.30
I,II
Memberikan terapi oral kolaboratif
ISDN 1 tab
Allupurinol 1 tab
Digoxin 1 tab
S: klien mengatakan keadaanya lebih baik setelah minum obat
O: klien nampak tenang
25-02/16 21.45

I,II

Memonitor TTV

S: klien mengatakan lemas
O: BP 130/90 mmHg, RR 24x/m, HR 86x/m, S 36,3 C
22.00
I
Memberikan posisi semi fowler
S: klien mengatakan sedikit nyaman
O: klien nampak tidak tenang
22.15
I,II
Memberikan O2 kanul nasal 4 L/m
S: klien mengatakan masih sesak nafas
O: klien nampak masih sesak
22.50
II
Mengobservasi tanda-tanda sianosis
S: klien mengatakan lemas dan pusing
O: CRT>detik, tugor kulit dingin
23.15
II
Menganjurkan klien menbatasi asupan cairan
S: klien mengatakan mengerti penjelasan perawat
O:klien kooperatif
24.00
I,II
Memberikan terapi injeksi
Cefotaxime 1 gr
OMZ 1 gr
S: klien mengatakan sakit saat disuntik
O: injeksi masuk dengan lancer
04.30
I,II
Memberikan terapi oral kolaboratif
ISDN 1 tab
Allupurinol 1 tab
Digoxin 1 tab
S: klien mengatakan keadaanya lebih baik setelah minum obat
O: klien nampak tenang

11. Evaluasi
TGL/JAM
DX
EVALUASI
TTD
26-02-16 05.00
I
S: klien mengatakan sesak nafas masih terasa sedikit
O:
-          Klien lebih tenang
-          Retraksi dada terliht berkurang
-          Nafas cuping hidung sedikit terlihat
-          Posisi tidur klien masih semi fowler
-          BP 140/100 mmHg, RR 24x/m, HR 88x/m, S 36,2 C
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi!
            Posisikan pasien semi fowler
            Monitor TTV
            Auskultasi bunyi nafas
            Anjurkan pasien tenang dan batasi aktivitas
            Kolaborasi pemberian dengan tim medis
            Pemberian oksigen kanul nasal 4 L/m


05.00
II
S: klien mengatakan lemas
O: - klien nampak masih lemas
-          Tugor kulit klien kering
-          Akral hangat
-          Kulit masih nampak pucat pada mukosa
-          Mukosa bibir kering
-          BP 140/100 mmHg, RR 24x/m, HR 88x/m, S 36,2 C
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi!
            Kolaborasi pemberian O2 sesuai advis dokter
            Observasi sirkulasi perfusi jaringan perifer (CRT, Nadi, warna kulit, suhu)
            Monitor TTV
            Pantau tingkat kesadaran
            Batasi input cairan

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Asuhan Keperawatan Pada Ny. D Dengan Chronic Heart Failure (CHF)

  • Askep DSS (DENGUE SHOCK SYNDROME) Laporan Pendahuluan DENGUE SHOCK SYNDROME (DSS) A. Definisi. Penyakit Dengue adalah suatu infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus ( arthropod-borne virus ) da ...
  • Askep Preeklamsia Laporan Pendahuluan Preeklamsia A. Pengertian Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 ...
  • Asuhan Keperawatan Pada An. J Dengan Pneumonia Asuhan Keperawatan Pada An. J Dengan Pneumonia Diruang Picu-Nicu RSUD XY Kudus 1. Pasien Nama An. J, Umur 3 tahun, Anak ke-2, Alamat gunung sari tlogowungu-pati, ...
  • Asuhan Keperawatan Pada An. Z Dengan BRPN (Bronkopnemonia) Asuhan Keperawatan Pada An. Z Dengan BRPN (Bronkopnemonia) Diruang Bougenfil 2 RSUD dr. XY Kudus 1. Pasien Nama : An. Z, umur : 10 bulan, jenis kelamin : ...
  • Askep Hematemesis Melena Laporan Pendahuluan Hematemesis Melena A. PENGERTIAN  Hematemesis adalah muntah darah dan biasanya disebabkan oleh penyakit saluran cerna bagian atas. Melen ...