Askep Koma Hepatik

Laporan Pendahuluan
Koma Hepatik


A. DEFINISI 
 Koma hepatik adalah suatu sindrom neuropsikiatrik yang ditandai dengan perubahan kesadaran, penurunan intelektual, dan kelainan neurologis yang menyertai kelainan parenkim hati. 
(Arif Mansjoer, 2001:636)
 Ensefalopati hepatik (koma hepatikum) merupakan sindrom neuropsikiatri pada penderita penyakit hati berat. Sindrom ini ditandai oleh kekacauan mental, tremor, dan flapping tremor yang disebut sebagai asteriksis. 
(Sylvia A.Price,2006:499)
Ensefalopati hepatik merupakan salah satu komplikasi penyakit hati yang menakutkan, terjadi pada kegagalan hati yang berat dan disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolit toksik lainnya dalam darah.
(Brunner & Suddarth,2002:1165) 
Koma hepatik adalah meruopakan suatu sindrom neuropsikiatri yang dapat dijiumpai pada pasien gagal fungsi hati baik yang akut maupun yang kronik, pada umumnya gambaran klinis berupa kelainan mental, kelainan neurologis, terdapatnya kelainan parenkim hati serta kelainan laboratorium.
(Aru W. Sudoyo,2007 :449)

B. ETIOLOGI
1. Peningkatan beban nitrogen
a. Perdarahan saluran cerna
b. Makanan mengandung protein dalam jumlah banyak
c. Azotemia (BUN yang meningkat)
d. Konstipasi
2. Ketidakseimbangan elektrolit
a. Alkaliosis
b. Hipokalemia
c. Hipovolemia
3. Obat – obatan
a. Obat dieretik
b. Tranquilizer,narkotika,sedative, anestetik
4. Lain – lain
a. Serosis hati
b. Hepatitis akut/kronik

C. MANIFESTASI KLINIS 

D. PATOFISIOLOGI 
Dalam arti sederhana, ensefalohepatik atau koma hepatik dapat dijelaskan sebagai suatu bentuk intoksikasi otak yang disebabkan oleh isi usus yang tidak mengalami metabolisme dalam hati. Keadaan ini dapat terjadi bila terdapat kerusakan sel hati akibat nekrosis, atau terdapat pirau (patologis/ akibat pembedahan) yang memungkinkan darah portal mencapai sirkulasi sistemik dalam jumlah besar tanpa melewati hati.
Metabolit yang menyebabkan timbulnya ensefalopati belum diketahui pasti. Mekanisme dasar tampaknya adalah karena intoksikasi otak oleh produk pemecahan metabolisme protein oleh kerja bakteri dalam usus. Hasil metabolisme dapat memintas hati karena terdapat penyakit pada sel hati atau karena terdapat pirau. NH3 (yang dalam keadaan normal diubah menjadi urea oleh hati) merupakan salah satu zat yang diketahui bersifat toksis dan diyakini dapat mengganggu metabolisme otak. 
Ensefalopati hepatik biasanya dipercepat oleh keadaan seperti ; perdarahan saluran cerna, asupan protein berlebihan, obat diuretik, parasentesis, hipokalemia, infeksi akut, pembedahan,azotemia, dan pemberian morfin, sedatif atau obat mengandung NH3. Azotemia adalah retensi zat nitrogenosa (misal, urea) dalam darah yang normalnya difiltrasi oleh ginjal. Efek berbahaya dari zat-zat ini dapat ditelusiri pada mekanisme yang mengakibatkan pembentukan amonia dalam jumlah besar dalam usus. Ensefalopati yang menyertai kekurangan kalium atau parasentesis dapat dihubungkan dengan pembentukan NH3 yang berlebihan oleh ginjal dan perubahan keseimbangan asam/ basa. Faktor-faktor pencetus dapat mempercepat terjadinya enseg/falopati hepatik dan mekanisme fisiologis yang mungkin terkait.

E. KOMPLIKASI
1. Gagal ginjal
2. Hipoksia
3. G3 metabolisme
4. G3 keseimbangan elektrolit
5. Edema otak
6. G3 sirkulasi\
7. Kerentanan terhadap infeksi
8. Sudden death

F. PENATALAKSANAAN
1. Mengobati penyakit dasar hati
2. Mengidentifikasi dan menghilangkan faktor-faktor pencetus
3. Mengurangi atau mencegah pembentukan influks toksin – toksin nitrogen ke jaringan lain, antara lain :
a. Menurunkan atau mengurangi asupan makanan yang mengandung protein
b. Menggunakan laktulosa dan antibiotika
c. Membersihkan saluran cerna bagian bawah
4. Menjaga kecukupan masukan kalori dan mengobati komplikasi yang timbul

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Elektroensefalografi / EEG : peninggian amplitudo dan menurunnya jumlah siklus gelombang perdetik.terjadi penurunan frekuensi dari gelombang normal alfa (8-12 Hz)
2. Tes Psikometri : membantu menilai tingkat kemampuan intelektual pasien yang mengalami koma hepatik subklinis
3. Pemeriksaaan Amonia Darah : terjadi peningkatan konsentrasi amonia darah karena gangguan fungsi hati dalam mendetoksifikasi amonia serta adanya pintas (shunt) porto – sistemi



DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif.2001.Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I.Jakarta : FKUI
Price, Sylvia A.2006.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Vol. I.Jakarta : EGC
Smeltzer,Suzanne.2002.Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah,Brunner Dan Suddarth Edisi 8 Vol. 2.Jakarta : EGC

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Askep Koma Hepatik