pathway konjungtivitis

Pengertian
Radang konjungtiva ( konjungtivitis ) adalah penyakit mata yang ditandai dengan hyperemia ringan dengan mata berair sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen kental. ( Paul Riordan-Eva dan John Whitcher, 2009: 97 )

Macam macam konjungtivitis
a.    Konjungtivitis bakteri
b.    Konjungtivitis bakteri akut
c.    Konjungtivitis gonore
d.    Oftalmia neonatorum

Berikut adalah patway konjungtivitis, silahkan di lihat

Patofisiologi
Konjungtiva selalu berhubungan dengan dunia luar sehingga kemungkinan terinfeksi dengan mikroorganisme sangat besar. Apabila ada mikroorganisme yang dapat menembus pertahanan konjungtiva berupa tear film yang juga berfungsi untuk melarutkan kotoran-kotoran dan bahan-bahan toksik melalui meatus nasi inferior maka dapat terjadi konjungtivitas.
Konjungtivitis merupakan penyakit mata eksternal yang diderita oleh masyarakat, ada yang bersifat akut atau kronis. Gejala yang muncul tergantung dari factor penyebab konjungtivitis dan factor berat ringannya penyakit yang diderita oleh pasien. Pada konjungtivitis yang akut dan ringan akan sembuh sendiri dalam waktu 2 minggu tanpa pengobatan. Namun ada j uga yang berlanjut menjadi kronis, dan bila tidak mendapat penanganan yang adekuat akan menimbulkan kerusakan pada kornea mata atau komplikasi lain yang sifatnya local atau sistemik.
Konjungtiva karena lokasinya terpapar pada banyak mikroorganisme dan factor lingkungan lain yang mengganggu. Beberapa mekanisme melindungi permukaan mata dari substansi luar. Pada film air mata, unsure berairnya mengencerkan materi infeksi, mucus menangkap debris dan kerja memompa dari pelpebra secara tetap menghanyutkan air mata ke duktus air mata dan air mata mengandung substansi antimikroba termasul lisozim. Adanya agen perusak, menyebabkan cedera pada epitel konjungtiva yang diikuti edema epitel, kematian sel dan eksfoliasi, hipertrofi epitel atau granuloma. Mungkin pula terdapat edema pada stroma konjungtiva (kemosis) dan hipertrofi lapis limfoid stroma (pembentukan folikel). Sel-sel radang bermigrasi dari stroma konjungtiva melalui epitel kepermukaan. Sel-sel kemudian bergabung dengan fibrin dan mucus dari sel goblet, membentuk eksudat konjungtiva yang menyebabkan perlengketan tepian palpebra saat bangun tidur.
Adanya peradangan pada konjungtiva ini menyebabkan dilatasi pembuluh-pembuluh konjungtiva posterior, menyebabkan hoperemi yang tampak paling nyata pada forniks dan mengurang kearah limbus. Pada hiperemi konjungtiva ini biasanya didapatkan pembengkakan dan hipertrofi papilla yang sering disertai sensasi benda asing dan sensasi tergores, panas, atau gatal. Sensai ini merangsang sekresi air mata. Transudasi ringan juga timbul dari pembuluh darah yang hyperemia dan menambah jumlah air mata. Jika klien mengeluh sakit pada iris atau badan siliare berarti kornea terkena. ( Paul Riordan-Eva dan John Whitcher, 2009: 97 )

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang muncul pada kasus konjungtivitis antara lain:
a.    Nyeri berhubungan dengan peradangan konjungtiva, edema
b.    Gangguan peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses peradangan atau konjungtivitis
c.    Gangguan body image berhubungan dengan hiporemia
d.    Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang proses penyakitnya
e.    Resiko terjadinya penyebaran infeksi berhubungan dengan proses peradangan.


Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : pathway konjungtivitis