konsep MAP keratitis

Pengertian
Menurut Arif Mansjoer (2000), keratitis adalah peradangan pada kornea. Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh (Ilyas Sidharta, 2006).



Etiologi
Arif Mansjoer (2000), mengemukakan penyebab sehingga terjadinya keratitis, antara lain :
1.    Bakteri, seperti: Staphylococcus, streptococcus, pseudomonas dan pneumococcus
2.    Virus, seperti: Virus herpes simpleks dan virus herpes zoster
3.    Jamur, seperti: Candida dan aspergillus
4.    Hipersensitif: toksin/allergen
5.    Gangguan hervus trigeminus
6.    Idiopatik

Klasifikasi
Menurut Ilyas Sidharta (2006) radang kornea biasanya diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Keratitis Pungtata
Keratitis yang terkumpul di daerah membran Bowman, dengan infiltrat berbentuk bercak-bercak halus. Keratitis Pungtata terbagi lagi yaitu Keratitis Pungtata Superfisial dan Keratitis Pungtata Subepitel. Keratitis yang terkumpul di daerah membran Bowman, dengan infiltrat berbentuk bercak-bercak halus. Keratitis Pungtata terbagi lagi yaitu Keratitis Pungtata Superfisial dan Keratitis Pungtata Subepitel.
2. Keratitis Marginal
Merupakan infiltrat yang tertimbun pada tepi kornea sejajar dengan limbus.
3. Keratitis Interstisial
Ditemukan pada jaringan kornea yang lebih dalam.
4. Keratitis Bakterial
5. Keratitis Jamur
Biasanya dimulai dengan suatu ruda paksa pada kornea oleh ranting, pohon, daun dan sebagian tumbuh-tumbuhan.
6. Keratitis Virus
Pada keratitis ini biasanya terdapat bilateral dan berjalan kronis tanpa terlihatnya gejala kelainan konjungtiva, ataupun tanda akut. Keratitis virus antara lain: Keratitis herpetic, keratitis dendritik, keratitis disiformis, dan keratokonjungtivitis epidemi.
7. Keratitis Dimmer atau Keratitis Numularis
Bentuk keratitis dengan ditemukannya infiltrat yang bundar berkelompok dan di tepinya berbatas tegas sehingga memberikan gambaran halo.
8. Keratitis Filamentosa
Keratitis yang disertai adanya filament mukoid dan deskuamasi sel epitel pada permukaan kornea.
9. Keratitis Alergi.
Keratokonjungtivitis flikten merupakan radang kornea dan konjungtiva yang merupakan reaksi imun yang mungkin sel mediated pada jaringan yang sudah sensitif terhadap antigen.
10. Keratitis Fasikularis
Keratitis dengan pembentukan pita pembuluh darah yang menjalar dari limbus ke arah kornea.
11. Keratitis Konjungitivitis vernal
Merupakan penyakit rekunen, dengan peradangan tarsus dan konjungtiva bilateral.
12. Keratitis Lagoftalmus
Keratitis yang terjadi akibat adanya lagoftalmus di mana kelopak tidak dapat menutup dengan sempurna sehingga terdapat kekeringan kornea.
13. Keratitis Neuroparalitik
Merupakan keratitis akibat kelainan saraf trigeminus, sehingga terdapat kekeruhan kornea yang tidak sensitif disertai kekeringan kornea.
14. Keratokonjungtivitis Sika
Suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva.
15. Keratitis Sklerotikan
Kekeruhan berbentuk segitiga pada kornea yang menyertai radang sklera atau skleritis.


Diagnosa Keperawatan
Ihsan (2009), mengemukakan bahwa diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan keratitis, yaitu :
a.    Nyeri berhubungan dengan iritasi atau infeksi pada mata
b.    Gangguan persepsi sensori Penglihatan berhubungan dengan penurunan kemampuan melihat
c.    Resiko cidera berhubungan dengan penurunan kemampuan melihat


Arigato Gozaimasu ,,,,

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : konsep MAP keratitis